Sunday, May 22, 2016

Profil Tokoh Filsafat dalam Islam

1.      AL-KINDI
Al-Kindi menpunyai nama lengkap Abu Yusuf Ya’qub Ibn Ishaq al- Kindi. Ia berasal dari keluarga bangsawan Arab dari Kindah di Arabia Selatan, dialah satu satunya filsuf islam yang berasal dari keturunan Arab, dan karenanya ia disebut Failasauf al-A’rab (Filsuf Orang Arab). Ia bukan hanya seorang filsuf, tetapi ia juga seorang ilmuwan yang menguasai ilmu-ilmu pengetahuan lain yang ada pada zamannya. Hal ini di buktikan dengan buku buku yang ditinggalkannya seperti matematika, geometri, astronomi, farmakologi, ilmu jiwa, dan lain sebagainya.
Beberapa karya tulis al-Kindi antara lain: Fi al-Falsafah al-Ula; kitab al-Hassi ‘ala Ta’allum al-Falsafah; Riasalat ila al-Ma’mun fi al-‘illat wa Ma’lul; risalat fi Ta’lif al-A’dad; kitab al-Falsafat al-Dakhilat wa al-Masa’il al-Mantaiqiyyat wa al-Mu’tashah wa ma Fauqa al-Thabiyyat; Kammiyat Kutub Aristoteles; Fi al-Nafs.
Hal-hal yang berkaitan dengan pemikiran filsafatnya adalah sebagai berikut:
a)     Filsafat tentang Alam
Alam bagi al-kindi bukan kekal di zaman lampau (qadim), tetapi meempunyai permulaan. Karena itu, ia lebih dekat dengan hal ini pada filsafat platinus yang mengatakan yang maha satu adalah sumber dari alamini dan sumber dari segala yang ada. Alam ini adalah alam emanasi dari yang maha satu tetapi paham emanasi ini kelihatannyatidak jelas dalam filsafat al-Kindi
b)     Hubungan Filsafat dan Agama
Menurut al-Kindi, bahwaa anrtara filsafat dan agama tidak ada pertentangan, ilmu tauhid Atau teologi adalah cabang termulia dari filsafat.Filsafat membahas tentang kebenaran atau hakikat sesuatu.kalau ada hakikat-hakikat meski ada hakikat yang pertama (Al-haqq al- Awwal).Hakikat yang pertama itu adalah tuhan. Dengan demikian, pemikiran filsafat sejalan dengan agama yang juga membicarakan tentang tuhan
c)      Falsafah tentang Jiwa
Menurut al-Kindi, bahwa jiwa manusia mempunyai tiga daya yaitu daya bernafsu yang berpusat di perut, daya berani yang berpusat di dada, dan daya berpikir yang berpusat di kepala.Daya berpikir inilah yang selanjutnya disebut akal. Dalam pemikirannya ini, aal-kindi banyak dipengaruhu oleh Aristoteles, Platon dan Plotinus.

2.      IBNU BAJJAH
Ibnu Bajjah adalah seorang filosof muslim yang pertama dan utama dalam sejarah kefilsafatan di Andalus. Nama lengkapnya adalah Abu Bakar Ibnu Yahya Ibnu Al-Sha’igh, yang lebih terkenal dengan nama ibnu bajjah. Menurut beberapa literatur, Ibnu Bajjah bukan hanya seorang filosof, tetapi ia juga seorang saintis yang menguasai beberapa disiplin ilmu pengetahuan, seperti kedokteran, astronomi, fisika, musikus, dan matematika.
Beliau juga membuat beberapa karya tulis yang terpenting dalam bidang filsafat yaitu:
1.      Kitab tadbir al- mutawwahid, ini adalah kitab yang paling popular  dan panting dari seluruh karya tulisnya. Kitab ini berisikan akhlak dan politik serta usaha-usaha individu menjauhan diri dari segala macam keburukan-keburukan dalam masyarakat negara yang disebutnya sebagai insan muwahhid (manusia penyiendiri).
2.      Risalat al-Wada’, risalah ini membahas penggerak pertama (Tuhan), manusia, alam, dan kedokteran.
3.      Risalat al-ittishal, risalah ini menguraikan tentang hubungan manusia dengan akal Fa’al.
4.      Kitab al-Nafs, kitab ini menjelaskan tentang jiwa.

Berikut adalah pemikiran filsafat dari Ibnu Bajjah

a)     Akal
Ibnu Bajjah menempatkan akal dalam posisiyang sangat penting, dengan perantataraan akal, manusia dapat mengetahui segala sesuatu, termasuk dalam mencapai kebahagiaan dan masalah Ilahiyat, Akal, menurut Ibnu Bajjah terdiri dari dua jenis.
a.      Akal teoritis
Akal ini diperoleh hanya berdasarkan pemahaman terhadap sesuatu yang konkret atau abstrak
b.     Akal praktis
Akal ini diperoleh melalui penyelidikan (eksperimen) sehingga menemukan ilmu pengetauhan

b)     Jiwa
Menurut pendapat Ibnu Bajjah, setiap manusia mempunyai satu jiwa.Jiwa ini tidak mengalami perubahan sebagaimana jasmani. Jiwa adalah penggerak bagi manusia, jiwa digerakkan dengan dua jenis alat: alat-alat jasmaniah dan alat-alat rohaniah. Alat-alat jasmaniah diantaranya ada berupa buatan dan ada pula yang berupa alamiah, seperti kaki dan tangan.Alat-alat alamiah ini lebih dahulu dari alat buatan, yang disebut juga oleh Ibnu Bajjah dengan pendorong naluri atau roh insting.Ia terdapat pada setiap makhluk yang berdarah.

c)      Akhlak
Ibnu Bajjah membagi perbuatan manusia menjadi perbuatan hewani dan manusiawi.Perbuatan hewani didasarkan atas dorongan naluri untuk memenuhi kebutuha-kebutuhan dan keinginan hawa nafsu, sementara itu perbuatan manusiawi adalah perbuatan yang didasarkan atas pertimbangan rasio dan kemauan yang bersih lagi luhur.


3.      AL-FARABI
Al-Farabi bernama lengkap Abu Nasr Muhammad Ibn Muhammad Ibn Tarkhan Ibn Uzlagh al- Farabi.Di masa kecilnya al-farabi belajar tentang agama, Bahasa Arab, Turki, dan Persia. Sewaktu muda ia tinggal di Baghdad yang merupakan pusat ilmu pengetahuan dan filsafat. Di sana ia  belajar filsafat, logika, matematika, metafisika, etika, ilmu politik, music, dan lain sebagainya. Al-Farabi pun menulis sejumlah buku antara lain berkaitan dengan logika , ilmu politik, etika, fisika, ilmu jiwa, metafisika dan lain sebagainya. Selain al-Kindi al-Farabi pun mempunyai gelar yaitu al-Muallim al-Tsani (Guru Kedua).Adapun guru pertamanya adalah Aristoteles. Di dunia Latin ia di kenal dengan nama Alpharabius.
Hal-hal yang berkaitan dengan pemikiran filsafatnya adalah sebagai berikut:
a)     Jiwa
jiwa adalah jauhar rohani sebagai form dari jasad. Kesatuan keduanya merupakan kesatuan secara accident, artinya masing-masing keduanya mempunyai substansi yang berbeda dan binasanya jasad tidak membawa binasa bagi jiwa.Jiwa manusia berasal dari ilahi, sedangkan jasad berasal dari alam khalq, berbentuk, berupa, berkadar, dan bergerak. Jiwa diciptakan tatkala jasad siap menerimanya

b)     Rekonsiliasi Al-Farabi
Al-Farabi telah berhasil merekonsiliasi beberapa ajaran filsafat sebelumnya, seprti Plato dan Aristoteles dan juga antara agama dan filsafat. Oleh karena itu, ia dikenal sebagai filosof sinkretisme yang mempercayai kesatuan filsafat. Al-Farabi =berkeyakinan bahwa aliran filsafat yang bermacam-macam itu hakikatnya hanya satu, karena tujuan filsafat ialah memikirkan kebenaran, sedangkan kebenaran itu hanya satu macam dan serupa pada hakikatnya. Jutru itu semua aliran filsafat pada prinsipnya tidak ada perbedaan kalau pun beda hanya pada lahirnya.

DAFTAR PUSTAKA
Natta Abuddin. 2011. Studi Islam Komprehensif. Jakarta:KENCANA

Zar Sirajuddin. Filsafat Islam.  Jakarta: RAJAWALI PERS

Resensi Sejarah Hidup Muhammad



Judul E-Book : Sejarah Hidup Muhammad
Penulis  Muhammad Husain Haekal
Penerbit : Litera AntarNusa dan Pustaka Nasional
Jumlah Halaman : 507 halaman
Link : http://pakdenono.com/ebook_islam/Sejarah-Hidup- Muhammad/Sejarah-Hidup- Muhammad.htm

Tidak mungkin orang dapat mengenal Islam dengan baik, jika tidak mengenal sejarah orang yang membawa Islam itu sendiri. Buku ini, Sejarah Hidup Muhammad, karya Muhammad Husain Haekal, terjemahan Ali Audah, terbitan PT Pustaka Litera Antar , merupakan studi mendalam dan cermat tentang sejarah hidup Muhammad Rasulullah dan diteliti dari sumber-sumber Islam maupun dari sumber-sumber non-Islam yang penting.

Muhammad sebagai manusia dan sebagai rasul dibicarakan dengan seksama. Dalam peristiwa yang sangat kritis, di sana sini penulis terpaksa berhadapan dengan pikiran awam dan sekaligus dengan tanggapan penulis-penulis luar Islam. Semuanya itu dikemukakan dengan hati-hati dan logis. Dimulai dengan dua buah kata pengantar yang menilai tanggapan penulis-penulis Islam maupun yang non-Islam tentang beberapa masalah sekitra pribadi Rasulullah, kemudian penulis memulai telaahnya dalam dua bagian khusus tentang masyarakat arab pra_Islam. Kata pengantar ini mempunyai nilai sendiri yang perlu sekali kita baca. Kelahiran Muhammad, Masa Anak-anak, Waktu remaja, Turunnya wahyu pertama, Perjuangan selanjutnya sampai pemakaman Rasul, dilukis secara jelas dan rinci, tetapi tidak bertele-tele.

Resensi The Choice Dialog Islam & Kristen



Judul E-Book : The Choice Islam and Christianity.
Penulis : Ahmed Deedat
Jumlah Halaman : 490 Halaman
Link : http://www.slideshare.net/antonhillman/the-choice- ahmad-deedat- dialog-islam- kristen

Buku ini merupakan terjemah dari Buku yang di tulis oleh salah seorang Kristolog terkemuka Ahmed Deedat, judul bukunya The Choice Islam and Christianity.
Ahmad Hoosen Deedat lahir di surat, india pada tahun 1918, ia tidak dapat berkumpul dengan ayahnya sampai tahun 1926, ayahnya adalah seorang penjahit yang karena profesinya hijrah bermigrasi ke arika Selatan tidak lama setelah kelahiran Ahmed Deedat.
Tanpa pendidikan formal dan untuk menghindar dari kemiskinan yang sangat pedih Ahmed Deedat pergi ke afrika selatan untuk dapat hidup bersama ayahnya pada tahun 1927. Perpisahan deedat dengan ibunya pada tahun kepergiaannya ke afrika selatan menyusul ayahnya itu adalah saat terakhir ia bertemu ibunya.
Di negeri yang asing, seorang anak laki-laki kecil ini tanpa bekal pendidikan formal dan penguasaan bahasa inggris mulai menyiapkan peran yang harus dimainkannya berpuluh-puluh tahun kemudian tanpa disadarinya. Dengan ketekunannya dalam belajar ia tidak hanya berhasil mengatasi hambatan bahasa tetapi juga unggul di sekolahnya.
Pada tahun 1936 sewaktu ia bekerja pada toko muslim di dekat sebuah sekolah menegah kristen di pantai selatan natal, penghinaan yang tak henti-hentinya dari siswa misionaris menantang islam selama kunjungan mereka ke toko menanamkan keinginan yang membara pada diri anak muda tersebut untuk melakukan aksi menghentikan propaganda mereka yang salah.
Ahmad Deedat kemudian menemukan sebuah buku berjudul izharul haq yang berarti mengungkapkan kebenaran, buku ini berisi teknik-teknik dan keberhasilan usaha-usaha umat islam di india yang sangat besar dalam membalas gangguan misionaris kristen selama penaklukkan inggris dan pemerintahan india. Secara khusus ide untuk menangani debat telah berpengaruh besar dalam diri Ahmad Deedat.
Daftar Isi:
The Choice
 "Dialog Islam - Kristen"
Pengarang Buku
JILID I :
BAGIAN 1 : Apa Yang Dikatakan Injil Tentang Muhammad SAW
01 Pertemuan Besar Pertamaku
02 Delapan Argumen yang Tak Terbantahkan
03 Bukti Lebih Lanjut
04 Perjanjian Baru yang Membenarkan
BAGIAN 2 : Muhammad Pengganti Alamiah Kristus
05 Utusan Terakhir
06 Dalam Firman Tuhan
07 Muhammad adalah "PARACLETE"
08 Petunjuk Total
09 Pemenuhan Ramalan
10 Hukum Ke-Ekstrimisan/Sifat Salah?
BAGIAN 3 : Muhammad Manusia Paling Agung Lelaki Teragung
11 Pilihan Semua Orang
12 Sejarah Masa Lalu
13 Agama yang paling Cepat Pertumbuhannya
BAGIAN 4 : Al-Quran Sebuah Muk'jizat
14 Sebuah Tantangan Abadi
15 Ilmu Pengetahuan & Wahyu Tuhan
16 Al-Quran benar-benar Unik Pencatatanya
17 Kitab Telegram Yang Penuh Mukjizat
18 Tuhan Unik Dalam Sifat Sifatnya
JILID II :
BAGIAN 1 : Ahli Kitab
19 Sasaran Pertama
20 Beralih Menguasai
21 INJIL, Bunga Rampai Inces (Perzinahan)
22 Pengujian Wahyu
23 Pornografi
BAGIAN 2 : Comba Kit menghadapi para Penginjil
24 Bagaimana Mempergunakan Combat Kit
BAGIAN 3 : Apakah Injil Firman Tuhan ??
25 Apa Yang Dikatakan Mereka
26 Sikap Umat Islam
27 Berbagai versi Injil
28 Lima Puluh Robu Kesalahan
29 Pengakuan yang Memberatkan
30 Kitab Kristen Perjanjian Baru
31 Batu Ujian
32 Kesaksian yang Paling Objective
33 Silisilah Yesus

BAGIAN 4 : Crucifixion (Penyaliban) atau Cruci-Fiction (Kisah Penyaliban)
34 Satu Satunya Nilai Jual
35 Panggil Saksi Saksimu
36 Mendirikan Kerajaan Tuhan
37 Persiapan Untuk Jihad
38 Kebijakan atau Keberanian
39 Pengadilan Terhadap Yesus
40 Metode Penyaliban
41 Cara Tuhan Bukanlah Cara Kita
42 Kebangkitan Kembali Setiap Hari
43 Simpati Untuk Yesus
44 Mengapa Memakai Tanda Kutip ? ""
45 Para Murid Tidak Percaya
46 Yesus Bukan Hantu
47 Yesus Tidak Dibangkitkan Kembali
48 Satu Satunya Mukjizat Yang Dijanjikan
49 Perhitungan Yang Sederhana
50 Kitab Suci Buatan
51 Tak Seorangpun Sebuta Itu
52 Penyaliban atau Sandiwara Penyaliban




Resensi La Tahzan!



Judul E-Book : La Tahzan!
Penulis : Dr. ‘Aidh al-Qarni
Jumlah Halaman : 124 Halaman
Penerbit : Qisthi Press
Link : http://ddhongkong.org/wp-content/uploads/2011/02/la- tahzan.pdf

Seiring berjalannya waktu manusia pada masa kini lebih banyak mengeluh tentang keadaan diri dan selalu menyalahkan orang lain atas apa yang terjadi pada dirinnya tanpa menyadari bahwa apa yang terjadi pada dirinya itu adalah atas dasar kesalahan yang dia lakukan tanpa dia sadari dan sugesti yang meyakinkan diri manusia merasa tidak aman dan nyaman dengan keberadaannya, untuk itulah menurut saya mengapa penulis ini memiliki tujuan untuk membuat buku ini karena buku ini adalah perantara lain yang dikategorikan sebagai tempat untuk mencerahkan hati, menawarkan terapi dari penjelasan-penjelasan yang terdapat dalam Al-Qur’an dan Sunnah yang menjadikan buku ini sebagai resep yang manjur untuk digunakan sebagai perantara untuk membersihkan hati dan menghilangkan kesedihan dalam hidup dengan cara bersyukur dan selalu berfikiran positif terhadap apa yang kita dapatkan. Tujuan mengapa buku ini di tulis adalah agar si pembaca menyadari bahwa apa yang telah ia dapatkan adalah hasil dari apa yang ia lakukan, serta agar memahami bahwa hidup ini harus di jalani dengan penuh rasa syukur bukan malah dengan cara bersedih hati, maka dari itu penulis menyelipkan ratusan tips bagi si pembaca bagaimana cara agar jangan bersedih maka dari itu penulis menuliskan judul pada buku ini “Laa Tahzan” yang di ambil dari bahasa arab yang artinya jangan bersedih. Sebenarnya buku ini di tuliskan oleh seorang dokter yang berasal dari Saudi Arabia yang bernama DR.’Aidh al-Qarni, karna buku ini di terima luas di kalangan masyarakat karna penyampaian penulisnya dengan gaya bahasa yang mengalir dan lugas maka dari itu banyak penerjemah dari berbagai Negara yang mencetak ulang buku ini dengan persetujuan pemilik sah buku “Laa Tahzan” dalam semua versi bahasa. Buku yang berjudul “Laa Tahzan” ini adalah buku terlaris namun bukan karna hal lain melainkan karna dalam buku ini mengandung manfaat yang banyak bagi pembaca, dengan menyentuh hati sehingga para pembaca menjadi tersadar kembali untuk memperbaiki kehidupan yang selama ini di jalani, secara tidak langsung

Sumber :
http://www.kompasiana.com/www.elsareawaruw.com/laa-tahzanresensi_551772e7813311a0669de888


Kesultanan Peureulak, Aceh

Perlak merupakan sebuah daerah di pesisir timur daerah Aceh. Sebagaimana yang disebutkan dalam banyak sumber, bahwa raja dan rakyat daerah negeri Perlak adalah keturunan dari Meurah Perlak Syahir Nuwi dan keturunan pasukan-pasukan pengikutnya. Naskah-naskah tua yang dijadikan sebagai rujukan tentag keberadaan Kerajaan Perlak ada tiga yaitu, Mamlakatil Ferlah wal Fasi karangan Abu Ishaq Makarani Al Fasy, Kitab Tazkirah Thabakat Jummu Sulthan as Shalatin karangan Syekh Syamsul,  dan Silsilah Raja-Raja Perlak dan Pasai karanga Bahri Abdullah as Asyi. Selain itu, ditemukan juga dalam catatan Marcopolo. Buku Zhufan Zhi yang ditulis Zhao Rugua tahun 1225 mengutip catatan seorang ahli geografi Chou Ku-fei bahwa ada negeri orang Islam yag jaraknya hanya lima hari pelayaran dari Jawa. Dan ada kepastian bahwa negeri yang dimaksud oleh Chou Ku-fei itu adalah Perlak. Ini karena dia menyatakan pelayaran dari Jawa ke Brunei memakan waktu 15 hari. 


Menurut buku Gerak Kebangkitan Aceh karangan M. Junus Jamil, agama Islam yang mula-mula masuk ke Aceh adalah Islam yang beraliran Syiah. Setelah Islam berkembang, berdirilah sebuah kerajaan Islam di daerah ini sekitar tahun 840 M. Kerajaan yang telah didirikan itu hidup subur da menjalar luas melalui dinasti raja-rajanya. Pada hari peresmian berdirinya Kerajaan Islam itu, Bandar Perlak ditukar namanya menjadi Bandar Khalifah.

A.    Sistem Pemerintahan
Raja pertama Perlak bernama Sultan Alaiddin Sayyid Maulana Abdul Aziz Syah menganut aliran Syiah. Pada masa Sultan ketiga Sultan Sayyid Maulana Abbas Syah aliran Ahlus Sunnah masuk ke Perlak. Hal ini menyebabkan terjadinya perang saudara antara Syiah dan Sunni, sehingga dalam jangka waktu dua tahun. Kerajaan Perlak tidak memiliki Sultan. Karena golongan Syiah mengalami kekalahan, maka yang menjadi sultan selanjutnya berasal dari golongan Sunni.
Pada masa pemerintahan sultan ketiga, Sultan Alaiddin Syed Maulana Abbas Shah, aliran Sunni mulai masuk ke Perlak.Setelah wafatnya sultan pada tahun 363 H (913 M), terjadi perang saudara antara kaum Syiah dan Sunni sehingga selama dua tahun berikutnya tak ada sultan. Kaum Syiah memenangkan perang dan pada tahun 302 H (915 M), Sultan Alaiddin Syed Maulana Ali Mughat Shah dari aliran Syiah naik tahta. Pada akhir pemerintahannya terjadi lagi pergolakan antara kaum Syiah dan Sunni yang kali ini dimenangkan oleh kaum Sunni sehingga sultan-sultan berikutnya diambil dari golongan Sunni.
Adapun kemudian, pada masa pemerintahan Sultan yang ketujuh, Sultan Makhdum Alaiddin Abdul Malik Syah Johan Berdaulat, kerajaan Perlak terbagi dua, bagian pesisir yang di domisili oleh golongan Syiah dan bagian pedalaman di domisili oleh golongan Sunni. Hal ini tidak bertahan lama, karena pada sultan yang selanjutnya kerajaan Perlak kembali di bawah satu pemerintahan yaitu dari golongan Sunni. Penyebab utamannya karena pada saat ini Sriwijaya menyerang kerajaan Perlak sehingga sultan mangkat. Selanjutnya, pemerintahan kerajaan Perlak berjalan damai sampai akhirnya pada masa Sultan Makhdum Alaiddin Abdul Aziz Syah Johan Berdaulat kerajaan Perlak berakhir dan bersatu dengan kerajaan Samudera Pasai sekitar tahun 1295.
Pada tahun 362 H (956 M), setelah meninggalnya sultan ketujuh, Sultan Makhdum Alaiddin Abdul Malik Shah Johan Berdaulat, terjadi lagi pergolakan selama kurang lebih empat tahun antara Syiah dan Sunni yang diakhiri dengan perdamaian dan pembagian kerajaan menjadi dua bagian. Bagian pertama, Perlak Pesisir (Syiah), dipimpin oleh Sultan Alaiddin Syed Maulana Shah (986 – 988). Bagian kedua, Perlak Pedalaman (Sunni), dipimpin oleh Sultan Makhdum Alaiddin Malik Ibrahim Shah Johan Berdaulat (986 – 1023). Kedua kepemimpinan tersebut bersatu kembali ketika salah satu dari pemimpin kedua wilayah tersebut, yaitu Sultan Alaiddin Syed Maulana Shah meninggal. Ia meninggal ketika Perlak berhasil dikalahkan oleh Kerajaan Sriwijaya. Kondisi perang inilah yang membangkitkan semangat bersatunya kembali kepemimpinan dalam Kesultanan Perlak. Sultan Makhdum Alaiddin Malik Ibrahim Shah Johan Berdaulat, yang awalnya hanya menguasai Perlak Pedalaman kemudian ditetapkan sebagai Sultan ke-8 pada Kesultanan Perlak. Ia melanjutkan perjuangan melawan Sriwijaya hingga tahun 1006. Sultan Perlak ke-17, Sultan Makhdum Alaiddin Malik Muhammad Amin Shah II Johan Berdaulat, melakukan politik persahabatan dengan negeri-negeri tetangga. Ia menikahkan dua orang puterinya dengan para pemimpin kerajaan tetangga.  Putri Ratna Kamala dinikahkan dengan Raja Kerajaan Malaka, Sultan Muhammad Shah (Parameswara) dan Putri Ganggang dinikahkan dengan Raja Kerajaan Samudera Pasai, al-Malik al-Saleh.Kesultanan Perlak berakhir setelah Sultan yang ke-18, Sultan Makhdum Alaiddin Malik Abdul Aziz Johan Berdaulat meninggal pada tahun 1292.Kesultanan Perlak kemudian menyatu dengan Kerajaan Samudera Pasai di bawah kekuasaan sultan Samudera Pasai yang memerintah pada saat itu, Sultan Muhammad Malik Al Zahir yang juga merupakan putera dari al-Malik al-Saleh. Kerajaan Perlak merupakan negeri yang terkenal sebagai penghasil kayu Perlak, yaitu kayu yang berkualitas bagus untuk kapal.Tak heran kalau para pedagang dari Gujarat, Arab dan India tertarik untuk datang ke sini.Pada awal abad ke-8, Kerajaan Perlak berkembang sebagai bandar niaga yang amat maju. Kondisi ini membuat maraknya perkawinan campuran antara para saudagar muslim dengan penduduk setempat. Efeknya adalah perkembangan Islam yang pesat dan pada akhirnya munculnya Kerajaan Islam Perlak sebagai kerajaan Islam pertama di Indonesia.

B.     Kehidupan Ekonomi
Perlak merupakan kerajaan yang sudah maju. Hal ini terlihat dari adanya mata uang sendiri. Mata uang Perlak yang ditemukan terbuat dari emas (dirham), dari perak (kupang), dan dari tembaga atau kuningan.



C.    Kehidupan Sosial Budaya
Perlak dikenal dengan kekayaan hasil alamnya yang didukung dengan letaknya yang sangat strategis. Apalagi, Perlak sangat dikenal sebagai penghasil kayu perlak, yaitu jenis kayu yang sangat bagus untuk membuat kapal. Kondisi semacam inilah yang membuat para pedagang dari Gujarat, Arab, dan Persia tertarik untuk datang ke daerah ini. Masuknya para pedagang tersebut juga sekaligus menyebarkan ajaran Islam di kawasan ini. Kedatangan mereka berpengaruh terhadap kehidupan sosio-budaya masyarakat Perlak pada saat itu. Sebab, ketika itu masyarakat Perlak mulai diperkenalkan tentang bagaimana caranya berdagang. Pada awal abad ke-8, Perlak dikenal sebagai pelabuhan niaga yang sangat maju.
Model pernikahan percampuran mulai terjadi di daerah ini sebagai konsekuensi dari membaurnya antara masyarakat pribumi dengan masyarakat pendatang. Kelompok pendatang bermaksud menyebarluaskan misi Islamisasi dengan cara menikahi wanita-wanita setempat. Sebenarnya tidak hanya itu saja, pernikahan campuran juga dimaksudkan untuk mengembangkan sayap perdagangan dari pihak pendatang di daerah ini


D.    Filsafat
Hamzah Fansuri
Hamzah Fansuri adalah orang ulama dan sufi besar pertama di Aceh. Beliau adalah penulis produktif yang menghasilkan karya risalah keagamaan dan juga prosa yang sarat dengan ide-ide mistis. Selain itu aktif menulis karya-karya tentang tasawuf pada paruh ke dua abad ke- 16. dan menguasai bahasa Arab, bahasa Parsi, disamping juga menguasai bahasa Urdu. Paham tasawuf yang dibawanya adalah Wujudiyah. Kepopuleran nama Hamzah Fansuri tidak diragukan lagi, banyak pakar telah mengkaji keberadaan Hamzah yang sangat popular lewat karya-karyanya yang monumental. Namun mengenai dimana dan kapan persisnya Hamzah lahir, sampai saat ini masih menjadi pertanyaan dan perbedaan pendapat para ahli sejarah. Hal itu disebabkan karena belum terdapat catatan yang pasti tentang hal tersebut. Satu-satunya data yang dapat dihubungkan dengan tempat kelahiran Hamzah adalah Fansur, yang merupakan suatu tempat yang terletak antara Sibolga dan Singkel. Dari sebutan namanya Hamzah Fansuri, yang berarti Hamzah dari Fansur, yang menunjukkan bahwa Hamzah memang berasal dari Fansur yang merupakan pusat pengetahuan Islam lama di Aceh bagian Barat Daya. Hal yang sama dikatakan oleh Francois Valentijn bahwa Hamzah Fansuri seorang penyair Melayu termasyhur yang dilahirkan di Fansur (Barus) sehingga negeri tersebut terkenal dikarenakan syair-syair Melayu gubahannya. Namun menurut Syech Muhammad Naguib Al-Attas berpendapat bahwa Hamzah lahir di Syahrawi, Ayuthia ibu kota Siam lama hal ini didasarkan pada syairnya: “Hamzah asalnya Fansuri mendapat wujud ditanah Syahrawi Beroleh khilafah ilmu yang‘adil Daripada Abdul Qadir Sayid Jailani” Dalam hal ini pada bait ke dua mendapat wujud di tanah Syahrawi dipahami sebagai Hamzah lahir di sana. Namun pendapat L.F. Brekel, Drewes mengatakan bahwa wujud dalam bait kedua itu diartikan bahwa Hamzah hendak mengatakan di syahrawilah dia bertemu dengan Tuhan. Artinya hamzah memulai mempelajari tarekat Wujudiayah. Kontroversi mengenai tempat kelahiran Hamzah seorang ulama besar ini memang tidak akan pernah selesai, karena data yang ada masih dipertentangkan dan belum ada yang akurat, hanya berdasarkan perkiraan-perkiraan yang dikait-kaitkan dengan karya-karyanya. Hamzah fansuri diperkirakan hidup dan berkiprah sebelum dan selama pemerintahan Sultan Alaiddin Ali Ri’ayatsyah Saidil Mukammil (1588-1604). Kraemer berpendapat bahwa Hamzah hidup pada masa pemerintahan Sultan Alaiddin Riayat syah Almukammil sampai masa awal Iskandar Muda, atau paling tidak hingga tahun 1620M. Kalau kita melihat dari keberadaannya sebagai penulis produktif yang tercermin dari karya-karyanya, tentu Hamzah telah berkiprah sejak pemerintahan Sultan Alauddin bin Sultan Ahmadsyah Perak hingga pada Sultan Ali Ri’ayatsyah Al Mukammil. Hal ini dapat dilihat dalam sajaknya yang menggambarkan hubungan antara Hamzah dengan sultan, dalam syair berikut mengatakan:
“Hamba mengikat syair ini, Di bawah hadrat raja yang wali, Pada bait yang lain Hamzahmenulis: Syah Alam raja yang adil, Raja Qutub sempurna Kamil, Wali Allah sempurna wasil, Raja‘arif lagi mukammil. Bait-bait ini secara eksplisit memberikan pesan bahwa hubungan antara Hamzah dengan sultan adalah harmonis, bahkan kata Wali Allah dalam syairnya menampakkan bahwa pengakuan dan penghargaan Hamzah kepada sultan sebagai seorang penguasa.tertinggi. Bahkan Sultan Alaiddin Ali Riayatsyah diberi sebutan dengan wali Allah mengandung implikasi sultan memiliki “otoritas sufistik keagamaan”, yang menyiratkan bahwa wali dalam Islam bermakna seorang yang saleh yang dianugerahi kekuatan dan kelebihan yang berfungsi sebagai perantara antara Tuhan dan manusia. Sedangkan sebutan sufistik yang tertinggi sebagai seorang yang “sempurna atau kamil” dan “almukammil” yang berarti seorang yang sempurna atau “insan kamil.” (Amirul Hadi, 2010, 74). Hubungan yang harmonis antara Hamzah Fansuri dapat diceritakan juga oleh John Davis ketika mengunjungi Aceh tahun 1599 bahwa ada seorang pemuka agama yang sangat dihormati oleh rakyat dan penguasa beliau sebagai Syaikh al-Islam, pada masa Sultan Al Mukammil. ( Jon Davis, 1880, 151).
Paham dan pemikiran tasawuf Hamzah Fansuri yang dibawanya bersama seorang muridnya bernama Syamsuddin Al-Sumatrani adalah paham wujudiyah. Mereka berdua telah memainkan peranan penting dalam membentuk pemikiran dan praktek keagamaan kaum Muslim Nusantara pada paruh pertama abad ke- 17 M. Ajaran-ajaran mereka sangat dipengaruhi oleh karangan-karangan Ibnu Arabi dan Al-Jilli. Misalnya bahwa alam raya merupakan serangkaian emanasi neo-platonisme, dan menganggap setiap emanasi adalah aspek Tuhan. Tuhan sebagai wujud tunggal yang tiada bandingan dan sekutu menampakkan sifat-sifat kreatifNya melalui ciptaanNya. Pendapatnya ini merujuk pada Al-Qur’an Surat Al-Baqarah, ayat 151 yang artinya “ Kemanapun kamu memandang akan tampak wajah Allah”. Paham ini menyebabkan Hamzah Fansuri dan Syamsuddin di tuduh sesat dan menyimpang. Pemikiran mareka akhirnya ditentang oleh ulama-ulama besar Aceh yang datang belakangan, yaitu Nuruddin Ar-Raniri dan Abdul Rauf al-Singkili.

Adapun karya-karya Hamzah Fansuri antara lain:
1).Syarab al-‘Asyiqin
2).Asrar al-‘Arifin
3).Al-Muntahi.

Syarab al-‘Asyiqi merupakan risalah tasawuf pertama dalam bahasa melayu yang merupakan ringkasan ajaran faham wujudiyah sebagai pengantar memahami ilmu suluk. Di dalamnya diuraikan cara-cara mencapai makrifat dan tahap-tahap ilmu suluk yang terdiri dari syariat, tarekat, hakekat dan makrifat. Asrar al-‘Arifin kitab hamzah yang menguraikan pandangan falsafahnya tentang metafisika dan teologi sufi, dengan cara menafsirkan utaian syair-syair karangannya menggunakan metode hermeneutika sufi (ta’wil). Sedangkan kitab Muntahi merupakan risalah tasawufnya yang paling ringkas namun padat, yang menguraikan pandangan Hamzah Fansuri mengenai ucapan-ucapan sytahat (teofani) sufi yang sering menimbulkan perdebatan di kalangan ulama. Misalnya ucapan dari Mansur al-Hallaj “An al- Haqq” (Akulah kebenaran kreatif). Akhir perjalan kiprah Hamzah Fansuri kembali ke Singkil mendirikan dayah atau pesantren dan meninggal di sana. Makamnya terdapat di Desa Oboh, Kecamatan Rangkang, Kabupaten Aceh Singkil. Setelah pemekaran wilayah Desa ini masuk wilayah Kota Subulussalam. Kini makamnya dirawat dan dijaga dengan baik, namun sangat disayangkan kini telah terjadi vandalism (kerusakan) berupa pengecatan pada nisan makam, sehingga menyebabkan hilang nilai historis dan keaslian makam.

Foto : Makam Hamzah Fansuri

DAFTAR PUSTAKA

Hadi Wiji Muthari, Abdul. 2002. Hamzah Fansuri, risalah tasawuf dan puisi-puisinya, diakses dari https://books.google.co.id/books?id=rLdkAAAAMAAJ&dq=filsafat%20kesultanan%20perlak&hl=id&source=gbs_similarbooks, pada tanggal 20 Mei 2016 pukul 16.00 WIB


Rusdi Sufi, dkk. 2003. Sejarah Kebudayaan Aceh. Banda Aceh: PDIA.

Soekama Karya, dkk. Ensiklopedi Mini Sejarah & Kebudayaan Islam. Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1996.


Multazami, Dawam. 2011. Kesultanan Aceh Dengan Peninggalan Kesultanannya, diakses dari http://jurnal.stainponorogo.ac.id/index.php/dialogia/article/download/277/234 , pada tanggal 20 Mei 2016 pukul 17.15 WIB

Peninggalan Peradaban Islam di Eropa

HAGIA SOFIA, Istanbul, Turkey
   

Hagia Sophia, bahasa Yunani: Aγια Σοφία, "Kebijaksanaan Suci"), Sancta Sophia dalam bahasa Latin atau Aya Sofya dalam bahasa Turki, adalah sebuah bangunan bekas basilika, masjid, dan sekarang museum, di Istanbul.

Pada awalnya Hagia Sofia didirikan sebagai gereja terbuat dari kayu yg sangat sederhana pd tahun 390, dan didedikasikan untuk Hagia Sofia atau 'Kebijaksanaan Suci'. Kemudian gereja ini dikenal dg nama Megale Ecclesia atau Gereja Agung. Di tahun 404, gereja ini terbakar dan hancur.
   
Lalu Theodosius membangun gereja kedua yg lbh besar di tempat yg sama di tahun 415. Nama Hagia Sophia kemudian mulai dipakai sekitar tahun 430.Bangunan ini lalu hancur lagi saat pemberontakan Nika di tahun 532. Kemudian, pd tahun yg sama, setelah pemberontakan tsb, Kaisar Justinian I memerintahkan arsitek Anthemius dari Tralles dan Isidorus dari Miletus untuk mendirikan gereja, yg kemudian diresmikan pada 27 Desember 537. Dan bangunan ini bertahan selama sekitar 900 tahun.

Hagia Sophia sebagai Masjid Pada hari Selasa, tanggal 29 Mei 1453, serangan umum yang dilakukan oleh Sultan Mehmed II atau Muhammad Al Fatih yang bertolak dari Edirne sejak tanggal 23 Maret 1453 pada hari Jumat, akhirnya bisa menembus tembok Konstantinopel dan jatuhnya pertahanan kota pada hari itu, setelah turunnya pasukan Yeniseri. Kekaisaran Byzantium jatuh, penaklukan kota Konstantinopel menjadi awal baru bagi kota yang diagungkan seluruh dunia pada masa itu, menjadi simbol penaklukan Barat oleh Timur. Setelah turun dari kudanya dan bersujud syukur kepada Allah SWT, Sultan Mehmed II berkuda menuju ke gereja Hagia Sophia dan memerintahkan mengubahnya menjadi masjid yang dikenal dengan Aya Sofia.Jumatnya langsung diubah menjadi masjid untuk salat Jumat, bangunan paling luas dan landmark paling bergengsi di dunia pada masanya.Sultan mendekati pintu gereja, dan meminta pendeta menenangkan penduduk dan kembali ke rumahnya masing-masing dengan jaminan darinya.
 Setelah penaklukan Konstantinopel, ibukota Utsmani pindah ke kota itu. Nama Konstantinopel berubah menjadi Istanbul (Kota Islam). Sultan membangun Konstantinopel dan mengembalikan sebagai pusat peradaban dan menjadikannya kota termegah di dunia. Sultan memerintahkan kepada arsiteknya untuk menghias kota dengan taman-taman yang dialiri air, masjid-masjid, tempat pemandian, dan juga Kapali Carsi atau Grand Bazaar, sebagai pasar pusat yang menampung ribuan pedagang. Pada tahun 1459 Sultan memerintahkan untuk menegakkan sebuah bangunan istana, di titik yang paling menjorok ke lautan, dan istana Topkapilah jawabannya. Hagia Sophia menjadi sebuah masjid berlangsung selama 482 tahun, hampir lima ratus tahun lamanya. Total bangunan ini sebagai tempat ibadah sebagai gereja dan masjid hampir selama 1400 tahun lamanya, meskipun beberapa kali diperbaiki

Di dalam Hagia Sofia ditambahkan Mihrab yg menghadap Makkah, Mimbar, serta tempat muazin. Selain itu, juga ditambahkan 8 lempengan kayu yg bertuliskan kaligrafi nama Allah, Nabi Muhammad serta para sahabat di sekeliling interior Hagia Sofia.
Tempat wudhu seperti gentong dari marmer


Pada masa Mehmed II (1444-1446 dan 1451-1481) dibuat menara di selatan. Selim II (1566-1574) membangun 2 menara dan mengubah bagian bangunan bercirikan gereja.Termasuk mengganti tanda salib yang terpampang pada puncak kubah dengan hiasan bulan sabit.

Lantas selama hampir 500 tahun Hagia Sophia berfungsi sebagai mesjid.Patung, salib, dan lukisannya sudah dicopot atau ditutupi cat.

Pada tahun 1937, Mustafa Kemal Atatürk mengubah status Hagia Sophia menjadi museum.Mulailah proyek "Pembongkaran Hagia Sophia".Beberapa bagian dinding dan langit-langit dikerok dari cat-cat kaligrafi hingga ditemukan kembali lukisan-lukisan Kristen.
Galeri foto lukisan Constantine dan istrinya.

Sejak saat itu, Gereja Hagia Sophia dijadikan salah satu objek wisata terkenal oleh pemerintah Turki di Istambul. Nilai sejarahnya tertutupi gaya arsitektur Bizantium yang indah mempesona.
Di dalam Hagia Sophia tersimpan sekitar 10.000 surat-surat dari khalifah Utsmaniyah untuk menjamin, melindungi, dan memakmurkan warganya ataupun orang asing pembawa suaka.
·         surat sertifikat tanah untuk para pengungsi Yahudi pada tahun 1519 yang lari dari Inkuisisi Spanyol pasca jatuhnya pemerintahan Islam di Al-Andalus.
·         Surat ucapan terima kasih dari Pemerintah Amerika Serikat atas bantuan pangan yang dikirim khalifah pasca Revolusi Amerika abad ke-18.
·         Surat jaminan perlindungan kepada Raja Swedia yang diusir tentara Rusia pada 7 Agustus 1709.
·         Surat yang memberi izin dan beberapa ongkos kepada 30 keluarga Yunani yang beremigrasi ke Rusia pada tanggal 13 Rabiul akhir 1282 H (5 September 1865).Belakangan mereka kembali ke wilayah khilafah.
·         Peraturan bebas cukai barang bawaan orang-orang Rusia yang mencari suaka ke wilayah khalifah pasca Revolusi Bolshevik tanggal 25 Desember 1920 M.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.carakawisata.com/page/23/Hagia-Sofia    Diakses pada tanggal 15 mei 2016