Pada saat Islam di Eropa, Pasukan Salib pernah menguasai Al Quds, Yerusalem. Pasukan Salib melakukan kerusakan sana-sini, membunuh kaum muslimin dengan sadis. Tidak hanya membantai kaum muslimin, tetapi juga penduduk Al Quds beragama nasrani dan yahudi. Video ini menceritakan tentang Khalifah Shalahuddin al-Ayubi dalam merebut
kembali Yerusalem dari tangan Pasukan Salib Eropa. Shalahuddin melindungi jiwa dan harta
100 ribu orang Barat. Shalahuddin juga memberi ijin ke luar kepada mereka
dengan sejumlah tebusan kecil oleh mereka yang mampu, juga membebaskan sejumlah
besar orang-orang miskin. Panglima Islam ini pun membebaskan 84 ribu orang dari
situ. Malah, saudaranya, al-Malikul Adil, membayar tebusan untuk 2 ribu orang
laki-laki di antara mereka.
Padahal 90 tahun sebelumnya,
ketika pasukan Salib Eropa merebut Baitul Maqdis, mereka justru melakukan
pembantaian. Diriwayatkan bahwa ketika penduduk al-Quds berlindung ke Masjid
Aqsa, di atasnya dikibarkan bendera keamanan pemberian panglima Tancard. Ketika
masjid itu sudah penuh dengan orang-orang (orangtua, wanita, dan anak-anak),
mereka dibantai habis-habisan seperti menjagal kambing. Darah-darah muncrat
mengalir di tempat ibadah itu setinggi lutut penunggang kuda. Kota menjadi
bersih oleh penyembelihan penghuninya secara tuntas. Jalan-jalan penuh dengan
kepala-kepala yang hancur, kaki-kaki yang putus dan tubuh-tubuh yang rusak.
Para sejarawan muslim menyebutkan jumlah mereka yang dibantai di Masjid Aqsa
sebanyak 70 ribu orang. Para sejarawan Perancis sendiri tidak mengingkari
pembantaian mengerikan itu, bahkan mereka kebanyakan menceritakannya dengan
bangga.
Fakta ini cukup membuktikan
betapa Islam mampu memberikan perlindungan kepada penduduk yang wilayahnya
ditaklukan. Karena perang dalam Islam memang bukan untuk menghancurkan, tapi
memberi kehidupan. Dengan begitu, Islam tersebar ke hampir sepertiga wilayah di
dunia ini.